tidak terasa sudah 6 bulan berlalu semenjak aku memulai kisah denganmu. lembar demi lembar kertas kini mulai terisi dengan catatan catatan kecil tentang kita.
5 april 2015 pertama kalinya aku memulai hubungan ini denganmu semenjak itu aku tau cerita tentang hidupmu, masa lalumu, masa-masa sekolahmu, keluargamu, mantan-mantanmu, bahkan cerita tentang cinta pertamamu ataupun segala kenakalanmu.
lucu memang, kita baru saja berkenalan, baru saja memulai hubungan, tapi tidak pernah ada yang di tutupi diantara kita. saat kita bercerita, maka kita menceritakan apa adanya. baik itu cerita sedih ataupun senang, entah itu baik ataupun tidak.
awal bulan pertama kita tidak pernah ketemuan. sampai sekalinya bertemu kamu, aku kaget sendiri di pinggir jalan. berusaha mengingat wajahmu, suaramu, seseorang yang aku temui 2 bulan yang lalu. saat itu kita lebih sering bercerita lewat bbm, sms ataupun tlp. kita baru saja berhubungan tapi kita lebih sering membicarakan soal mantan hhahaha hal lucu yang agak aneh memang kita justru membicarakan sesuatu yang di luar logika orang kebanyakan yang baru saja memulai hubungan.
memasuki bulan kedua pembicaraan kita semakin banyak. aku mulai berani pergi main sama kamu. pergi ke kebun raya seharian mengukur jalan sambil bercerita tanpa henti. tidak terlihat seperti pasangan, tapi lebih terlihat seperti sahabat lama yang baru saja bertemu kembali. dan aku mendapatkan bunga pertama ku hari itu. saat itu kita mulai sering berantem, tapi anehnya kalau kita berantem tidak pernah lebih dari 24 jam. beberapa jam setelah itupun kita sudah kembali normal lagi. sesuatu yang aku sendiri masih belum dapat pahami.
memasuki bulan ketiga aku sudah memasuki libur kuliah selama 3 bulan. bulan puasa pertama yang aku lewati bersamamu. pertama kali berbuka puasa bersama ibu, sama puput. ketemu sama haidar, ajin, bibi-bibi, nenek, dan om jagung. selama bulan puasa kita ketemu sekali saja ya saat buka puasa bersama. selama bulan puasa juga paket data aku sering mati dan ga punya pulsa. satu-satunya yang membuat komunikasi kita berlanjut adalah telephon darimu. biasanya kamu telephon saat selesai shalat taraweh atau saat sahur. idul fitri pun tiba. pertama kalinya kamu, puput sama fey-fey main kerumah aku. meski ga lama tapi berkesan. rasanya menyenangkan bisa menyambut kalian di rumahku. sayang kondisimu sedang tidak baik. malam hari aku terkena musibah. ban motor yang aku kendarai untuk ke kampung mengalami kebocoran. padahal itu sudah larut malam, kamupun sedang sakit, tapi kamu memaksakan diri menjemputku di terminal bubulak. tak akan aku lupa tubuh yang hangat cenderung panas dengan mata merah dan wajah lelah dengan penuh rasa cemas dan khawatir itu ketika memandangmu disana. saat itu aku mampir ke rumahmu, ibu juga menasehati aku. puput menenangkanku dan kamu hebat, sangat hebat. kamu bisa menahan emosi kamu, meski dalam kondisi seperti itu kamu tidak memarahiku. kamu bahkan mengantarkanku sampai rumah.
keesokan harinya kita pergi ke leuwi hejo. aku, kamu, puput sama temen kamu yang ternyata 1 smp sama aku. hari itu puput jatuh dari motor, tubuh aku bahkan sulit bergerak, seketika kakiku lemes. aku kaget di pinggir jalan menatap kejadian itu dan akhhrrnya tidak bergerak sama sekali. aku bodoh ya. jalanannya extreme menurutku untuk kondisi sepertiku. sebenarnya tulang-tulang ku beberapa kali berbunyi saat itu tapi aku bahagia jadi sakitnya pun tidak terlalu terasa. pulangnya aku makan di rumah kamu berdua, dan hebatnya kamu membuatku mencuci piring di rumah kamu. hebat, apa yang akan di ucapkan mama jika tahu ya.
memasuki bulan ke empat aku ulang tahun tapi aku bahkan tidak mendapatkan surprise atau hadiah dalam bentuk kado dari kamu sampai hari ini. tapi apa yang kamu beri untukku selama ini lebih dari cukup, sesuatu berharga yang tak mungkin aku dapatkan dua kali dalam hidup. kau mengajarkanku lebih banyak hal dari apa yang kau kira selama ini. terima kasih ^^. saat itu aku merindukan masa-masa berantem kita. karena semenjak bulan ketiga, sepertinya hatimu sudah benar-benar membuka untukku. karena anehnya meski aku tidak tahu apa isi hatimu yang sebenarnya, meski terlihat seperti itu tapi aku masih mau bersamamu.
memasuki bulan kelima aku sudah masuk kuliah lagi. intensitas kita bertemu jadi sering lagi. aku mulai merindukan masa-masa menunggumu di stasiun sampai malam hari hingga tubuhku menggigil. berjalan menyusuri malam kota bogor meski dengan tubuh yang tertatih. malam sebelum aku masuk kuliah adalah hari dimana kita menghabiskan waktu seharian. dari berjalan pagi, pergi ke pasar bersama haidar, memancing di danau borces dan pertama kalinya kamu main di rumah aku sampai larut malam. saat itu kita juga sering pergi jalan pagi di hari minggu. pernah ribut sampai ingin menjauh tapi pada akhirnya kita tetap bersama sampai hari ini.
akan semakin banyak lagi cerita yang akan kita lalui bersama. entah itu bahagia ataupun sedih. semuanya tergantung pada diri kita sendiri. tidak sabar menunggu kelanjutan kisah yang aku tak pernaah tahu seperti apa endingnya setelah ini.
