Selasa, 19 Agustus 2008

Tidak ada lagi pelajaran olahraga

Semenjak hari itu, saat aku pertama kali dibawa ke Pengobatan Patah Tulang. Tidak pernah ada lagi pelajaran olahraga untukku. Aku hanya berdiri dipinggir lapangan menatap teman-temanku yang lain. Sungguh menyebalkan aku hanya dapat duduk dipinggir lapangan sendirian. Malah aku sering jadi tempat penitipan barang teman-temanku yang lainnya. Mereka bermain kriket, sedang aku menjadi penontonnya.

Aku juga memakai tambahan baju baru.

perban elastis

dan dua buah spinal cord... alat penunjang tulang belakangku agar kembali lurus


sungguh tubuhku terlihat sangat gemuk saat harus pergi ke sekolah dengan memakai pakaian dalam, kapas di punggungku dan diikat dengan perban elastis itu yang ditarik kuat, kaos, lalu spinal cord itu, pakaian seragam sekolahku dan tambahan jaket untuk menutupi spinal cordku itu agar tidak terlihat. Bayangkan betapa gemuk aku terlihat oleh orang lain. Padahal berat tubuhku hanya 39 kg dengan tinggi 160 cm.

Senin, 18 Agustus 2008

masa baru dimulai



7 juli 2008
pagi-pagi sekali mama, papa, fakhri dan okta datang menjengukku. mama langsung menangis tak berhenti sedang okta sibuk dengan mainannya dan fakhri... bosan. papa memang tak mengucapkan apapun tapi aku dapat melihat sisa-sisa air matanya.
17 juli 2008
hari ini mama pulang  kerumah karena keesokan harinya aku sudah diijinkan pulang dari tempat pengobatan patah tulang itu. kasian juga okta karena selama aku menginap disana dia sempat beberapa kali mengeluarkan darah dari hidungnya, sementara fakhri dititipkan dirumah emi. bahkan mama membawa semua mainannya okta kesana agar ia betah dan tidak rewel.
18 juli 2008
aku pulang dari tempat pengobatan patah tulang itu dijemput sama wa aas, wa danu, kakak nurul, a oka dan a opa yang baru saja pulang untuk menikmati libur kuliahnya di Indonesia.
20 juli 2008
aku kembali kesana untuk kontrol. aku disuruh rukuk dan diukur kelengkungan tulang belakangku.
24 juli 2008
hari pertamaku masuk sekolah dikelas 9 sejak pertama kali libur sekolah dikelas 8. sungguh malu sekali rasanya dan sangat gugup, seperti baru masuk sekolah baru saja rasanya. ahda nemenin aku masuk kelas. aku duduk sebangku dengannya. aku bersyukur punya sahabat seperti dia. mungkin jika dia tidak menyisakan bangku untukku aku tak akan dapat bangku dan kemungkinan kebagian dipaling belakang padahal ruang kelasku adalah yang paling besar dan menampung sekitar 49 anak.
25 juli 2008
maagnya kambuh lagi. aku kembali tak masuk sekolah dan hanya terbaring dikasur. sedih rasanya harus kembali meninggalkan bangku sekolah padahal baru kemarin aku masuk sekolah setelah sekian lama libur karena pengobatan.
26 juli 2008
nenek dan uwa gendut jenguk aku. seneng deh rasanya di jengukkin. wa arhati, teh santi, kak nurul, a embet, teh atun, ilsar dan sikecil lovelita juga ikut. aku senang manggil sikecil itu dengan sebutan lovelly dan ya ampun dia bayi yang cantik banget dan juga lucu.
4 agustus 2008
aku kembali ke sekolahku. aku berjanji pada tubuhku sendiri, aku harus kuat. ngga boleh banyak ngeluh lagi. sakit-sakit sedikit tahan aja. ga boleh manja.
10 agustus 2008
aku kembali kontrol ke pengobatan patah tulang itu. dan pulangnya kerumah uwa karena letaknya lebiih dekat dari sana.
18 agustus 2008
hari ini  hari ulang tahunku tapi aku justru pergi ke tempat pengobatan patah tulang itu lagi. tapi sebelum kesana papa ngajakin aku jalan-jalan dulu sebelum datang ke tempat patah tulang itu. aku diajak sama papa lewat taman topi, pusat grosir bogor, museum perjuangan, taman topi square, matahari, mall merdeka dan masih banyak lagi. abis dari sana baru kita berangkat ke tempat pengobatan patah tulang itu lagi. setelah itu ke rumahnya wa aas yang dikampung ternyata disana wa embe lagi nangkepin ikan. padahal aku senang dan mau ikut turun kekolam nangkepin ikan-ikannya tapi sayang ga boleh jadi aku hanya dapat duduk dipinggir kolam dan melihat. hanya melihatnya.